Pautan luar Empayar_Macedonia

Rencana ini rencana tunas. Anda boleh membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah ia dengan templat tunas yang lebih spesifik.

  1. Olbrycht 2010, halaman 342–343; Sprawski 2010, halaman 131, 134; Errington 1990, halaman 8–9. Errington meragukan klaim bahwa Amintas I dari Makedonia pada masa itu pada masa itu bersedia tunduk sebagai vasal. Ia juga menyebutkan bagaimana Raja Makedonia bertindak semaunya, seperti mengundang tiran Atena Hipias yang telah diasingkan untuk mengungsi ke Antemous pada 506 SM.
  2. Roisman 2010, halaman 158–159; lihat pula Errington 1990, halaman 30 untuk informasi selengkapnya; sejarawan Yunani Diodorus Siculus menyajikan catatan sejarah mengenai terjadinya serangan Iliria pada tahun 393 SM dan 383 SM, yang mungkin merupakan satu serangan besar yang dilancarkan oleh Bardilis dari Dardani.
  3. Müller 2010, halaman 169–170, 179. Müller meragukan klaim-klaim Plutarkos dan Atenaios bahwa Filipos II dari Makedonia menikahi Kleopatra Euridike dari Makedonia (yang lebih muda daripada Filipos II) murni atas dasar cinta atau akibat krisis pertengahan hidup di benak Filipos II. Kleopatra adalah putri dari jenderal Attalos, yang diberikan jabatan komando di Asia Kecil (kini Turki) bersama dengan mertuanya, Parmenion. Müller juga menduga bahwa pernikahan tersebut dilakukan atas dasar politik untuk menjamin kesetiaan salah satu keluarga bangsawan Makedonia yang berpengaruh.
  4. Müller 2010, halaman 171–172; Buckler 1989, halaman 63, 176–181; Cawkwell 1978, halaman 185–187. Cawkwell menyebutkan tahun yang berbeda untuk pengepungan ini, yaitu 354–353 SM.
  5. Müller 2010, halaman 172–173; Cawkwell 1978, halaman 60, 185; Hornblower 2002, halaman 272; Buckler 1989, halaman 63–64, 176–181. Buckler menyebutkan tanggal yang berbeda untuk kampanye militer ini, yaitu 354 SM, tetapi ia menyatakan bahwa kampanye Tesalia kedua diakhiri oleh Pertempuran Lapangan Krokus pada 353 SM.
  6. Gilley & Worthington 2010, halaman 189–190; Müller 2010, halaman 183. Tanpa menjadikan Aleksander III dari Makedonia sebagai tersangka rencana pembunuhan Filipos II dari Makedonia, N. G. L. Hammond dan F. W. Walbank membahas kemungkinan tersangka dari Makedonia maupun dari luar negeri, seperti Demostenes dan Darius III: Hammond & Walbank 2001, halaman 8–12.
  7. Gilley & Worthington 2010, halaman 199–200; Errington 1990, halaman 44, 93. Gilley dan Worthington membahas kerancuan di balik gelar Antipatros yang sesungguhnya selain gelar sebagai wakil hegemon Liga Korintos. Beberapa sumber menyebutnya sebagai wali raja, yang lainnya gubernur, tetapi ada pula yang menyebutnya hanya sebagai seorang jenderal.N. G. L. Hammond dan F. W. Walbank menyatakan bahwa Aleksander Agung meninggalkan "Makedonia di bawah komando Antipatros, kalau-kalau terjadi pemberontakan di Yunani." Hammond & Walbank 2001, halaman 32.
  8. Adams 2010, halaman 219; Bringmann 2007, halaman 61; Errington 1990, halaman 155. Di sisi lain, Errington menyatakan bahwa penyatuan kembali Makedonia terjadi pada tahun 284 SM, bukan 286 SM.
  9. Eckstein 2010, halaman 229–230; lihat pula Errington 1990, halaman 186–189 untuk penjelasan selengkapnya. Errington merasa ragu bahwa Filipos V pada saat itu memiliki niat untuk menyerang Italia selatan lewat Iliria setelah wilayah Iliria diamankan, karena Errington merasa rencananya "lebih sederhana", Errington 1990, halaman 189.
  10. Bringmann 2007, halaman 86–87. Errington 1990, halaman 202–203: "Roman desire for revenge and private hopes of famous victories were probably the decisive reasons for the outbreak of the war."
  11. Bringmann 2007, halaman 93–97; Eckstein 2010, halaman 239; Errington 1990, halaman 207–208. Bringmann menyatakan bahwa peristiwa penyerahan Ainos dan Maronea terjadi pada tahun 183 SM, sementara Eckstein mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada tahun 184 SM.
  12. Bringmann 2007, halaman 98–99; lihat pula Eckstein 2010, halaman 242, yang berkata bahwa "Roma ... sebagai adidaya satu-satunya yang tersisa ... tak akan menerima Makedonia sebagai pesaing sejawat atau pihak yang setara." Klaus Bringmann menegaskan bahwa perundingan dengan Makedonia sepenuhnya dihiraukan karena hasil "perhitungan politik" Romawi menunjukkan bahwa kerajaan Makedonia harus dihancurkan untuk meniadakan "sumber segala kesulitan yang dihadapi Romawi di dunia Yunani".